Tokoh Pemuda Sulbar Sayangkan KPU Tidak Angkat Isu Kepemudaan dalam Debat Publik Pilkada
Mamuju – Busman Rasyid, seorang tokoh pemuda Sulawesi Barat, menyampaikan kekecewaannya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak mengangkat isu kepemudaan dalam Debat Publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati Sulawesi Barat. Menurut Busman, hal ini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap peran pemuda dalam pembangunan daerah.
Sebagai seorang tokoh pemuda yang juga berlisensi Master Kepeloporan dari BNSP, Busman menilai bahwa debat publik kali ini tidak memberikan ruang bagi calon kepala daerah untuk membahas isu yang sangat relevan dengan masa depan pemuda.
"Kami sangat sayangkan bahwa penyelenggara, baik KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten se-Sulawesi Barat, tidak menyinggung isu kepemudaan dalam debat publik Pilkada kali ini," ungkapnya.
Ia menyebutkan, baik pada Debat Pertama maupun Debat Kedua Pilkada Kabupaten Mamuju, sama sekali tidak ada pembahasan tentang peran pemuda dalam tema yang disediakan oleh KPU.
"Isu kepemudaan seharusnya menjadi bagian penting yang dibahas dalam setiap debat publik. Pemuda adalah generasi penerus yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan," kata Busman, yang juga aktif dalam berbagai kegiatan kepemudaan di Sulawesi Barat.
Menurut Busman, pemuda merupakan aset berharga bagi setiap daerah. Mereka adalah motor penggerak yang dapat menciptakan perubahan dan kemajuan bagi daerah. Oleh karena itu, pemberdayaan pemuda harus menjadi perhatian utama dalam setiap kebijakan pembangunan daerah.
"Pemuda adalah kekuatan utama yang akan membawa daerah maju dan berkembang. Kita perlu mendengar komitmen para calon kepala daerah mengenai pemberdayaan pemuda," tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memperhatikan sejarah peran pemuda dalam perjalanan bangsa Indonesia. "Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda selalu berada di garis depan dalam setiap perubahan besar bangsa, mulai dari perjuangan kemerdekaan hingga reformasi," tambahnya. Oleh karena itu, isu kepemudaan seharusnya menjadi salah satu fokus utama dalam debat Pilkada.
Busman juga mengingatkan bahwa tema Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024, yaitu “Maju Bersama Indonesia Raya,” sangat relevan dengan kebutuhan untuk mendengarkan komitmen calon kepala daerah dalam memberdayakan pemuda. "Tema Sumpah Pemuda tahun ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kemajuan. Kami berharap para calon kepala daerah dapat mengungkapkan visi mereka terkait pemberdayaan pemuda dalam debat publik Pilkada," ujarnya.
Busman berharap agar KPU dan penyelenggara
debat publik di masa depan lebih memberi perhatian terhadap isu kepemudaan. Ia
percaya bahwa pemberdayaan pemuda adalah kunci untuk membangun masa depan
Sulawesi Barat yang lebih baik dan lebih maju. (rls)